Ahad 21 Aug 2016 04:53 WIB

Yamaha 70 CC, Amplop yang Dibagi, dan Rumah Surga AR Fachruddin

KH AR Fachruddin.
Foto: Itoday.com
KH AR Fachruddin.

Yamaha 70 CC, Amplop yang Dibagi, dan Rumah Surga AR Fachruddin

Oleh: Simon Syaefuddin, Mantan Jurnalis Republika

Di balik pria terhormat, ada wanita terhormat. Di balik pria saleh, ada wanita saleh. Di balik pria yang zuhud, ada wanita penyabar.

Sungguh barokah bagi Pak AR. (Abdul Razak Fachruddin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) Allah memasangkan Pak AR dengan wanita yang hebat, *Siti Qomariyah*. Bu AR – 'Siti Qomariyah' -- adalah wanita yang mau hidup sangat sederhana asal suaminya memberi nafkah yang halal. Bahkan bila nafkah dari Pak AR tidak mencukupi, Bu AR pun siap membantu mengatasinya dengan berdagang apa saja yang bisa dilakukannya seperti dagang ikan di pasar, dagang hasil bumi, dan lain-lain untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Bu AR tak pernah mengeluh apa pun yang dibawa Pak AR ke rumah untuk nafkah keluarganya. Bahkan ketika Pak AR pulang tak membawa apa pun, Bu AR tetap menyambutnya penuh rasa syukur karena Pak AR selamat dalam perjalanan hingga sampai ke rumah.

Bu AR selalu mendukung kegiatan dakwah Pak AR meski tak menghasilkan uang. Bu AR pun mendukung prinsip da’wah yang dilakukan Pak AR.

"Dakwah harus ikhlas dan tidak boleh menerima amplop” kata Pak AR. Jika mau menerima amplop, takut menjadi kebiasaan, dan akhirnya mempengaruhi niat dakwah. Dan itu sangat berbahaya bagi seorang da’i yang berniat menyebarkan pesan-pesan Allah dengan ikhlas. Itulah sebabnya, meski laris diundang ceramah, Pak AR tetap miskin. Karena ceramahnya tak menghasilkan uang.

Beliau hanya hidup dari gaji pegawai negeri sipil (PNS). Jika beliau dipaksa menerima amplop dan kemudian mau menerimanya (karena tidak enak pada panitia), sesampainya di rumah amplop itu langsung diberikan kepada kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Pak AR minta agar uang dari amplop itu dibagikan kepada karyawan-krayawan kecil di kantor PP yang hidupnya kekurangan.

Kami, anak-anak Asrama Yasma Putera, Masjid Syuhada, Yogya juga pernah kebagian amplop Pak AR. Suatu ketika Pak AR diundang ceramah di TVRI Yogya. Kami mengantarkan Pak AR ke stasiun TVRI Yogya di Jalan Magelang. Usai ceramah, Pak AR menerima bingkisan dan amplop. Dalam perjalanan pulang, bingkisan, dan amplop itu diberikan kepada kami, anak-anak asrama Yasma. Pak AR tak menyisakan uang itu sedikit pun untuk dibawa pulang ke rumahnya.

Jika akan berdakwah di tempat yang memakan waktu lebih dari satu hari, Pak AR selalu memanggil Bu Qom (panggilan akrab Bu AR) dan anak-anaknya.

“Bapak mau pergi berdakwah di tempat yang jauh. Mungkin tiga hari tidak pulang. Bapak sudah menitipkan kalian kepada Allah. Insya Allah, Yang Maha Kuasa akan menjaga Ibu dan anak-anak,” pesan Pak AR setiap mau bepergian berdakwah untuk waktu yang lama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement