REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti, menyesalkan adanya kartu merah yang membuat timnya harus bermain dengan sembilan pemain. Bahkan dari dua kali penampilan di babak play-off Liga Champions melawan FC Porto, pasukan Serigala Kota ini harus kehilangan tiga pemainnya karena kartu merah. Insiden ini dinilainya sebagai hal yang sangat naif.
Thomas Vermaelen sebelumnya dikenai kartu merah saat laga imbang 1-1 pada leg pertama babak play-off Liga Champions. Sementara Daniele De Rossi dan Emerson Palmieri juga diusir dalam kekalahan Roma 0-3 dari Porto di Stadion Olimpico, Rabu (24/8) dinihari WIB. (Baca: Bek Porto Kecewa Roma Gagal ke Liga Champions, Loh?)
"Tiga kartu merah itu naif karena menyelesaikan pertandingan dengan 11 pemain adalah karakteristik kami musim lalu. Kami tidak pernah memberikan wasit kesempatan untuk mengusir kami. Sekarang itu terjadi dan saya tidak mengerti mengapa, karena kami pernah bisa menjadi jauh lebih tenang," keluh Spaletti seperti dilansir dari Football Italia, Rabu (24/8).
Spalletti mengatakan I Giallorossi kehilangan pertandingan yang sangat penting. Hal itu akan mengubah musim ke depan dan ia harus bertanggung jawab akan hal itu. Ia tampak tertegun dengan kartu merah terhadap ketiga pemainnya sekaligus dalam dua leg pertandingan.
Menurutnya, dari 15-16 pertandingan musim lalu, Roma tidak mendapatkan satu pun kartu merah. Ia menilai peristiwa kali ini menjadi hal baru baginya. Kartu merah yang diterima pemain berkualitas seperti Vermaelen, menurutnya, menjadi yang kali pertama.
"Kami terbiasa berperilaku sangat berbeda, Pekan lalu mewakili epilog yang aneh dan berbeda. Kami tidak memiliki peringatan hal ini akan terjadi, jadi kami tidak bisa mencegahnya," kata Spalletti.