REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Raja Maroko, Mohammed VI ikut mempromosikan Islam moderat dan perang terhadap terorisme. Hal itu disampaikan saat menghadiri peringatan ke-63 Revolusi Raja dan Rakyat di Maroko.
Dilansir dari Morocco World News, Rabu (24/8), Raja Mohammed VI mengutuk para jihadis dan meminta warga Maroko yang tinggal di luar negeri, untuk senantiasa menolak ajakan mereka. Bahkan, ia menegaskan orang-orang yang melakukan pembunuhan apalagi mengatasnamakan Islam, tidak lain merupakan penghuni neraka.
"Mereka telah menyimpang dari jalan yang benar, takdir mereka untuk tinggal selamanya di neraka," seperti dikutip Chatholic Culture, Selasa (23/8).
Raja Mohammed VI mendesak, agar ekspatriat tetap tegas menjaga komitmen terhadap nilai-nilai agama, serta tradisi yang selama ini dihormati. Ia berpendapat, fenomena teroris yang belakangan terus terjadi di dunia, memang tidak memiliki hubungan dengan budaya atau latar belakang para pelakunya.
Ia turut mengungkapkan simpati atas pembunuhan seorang tokoh agama di Prancis, dan menekankan tindakan itu sebagai kegilaan yang tidak akan dimaafkan. Menurut dia, para teroris yang selama ini kerap mengatasnamakan Islam, memang menggunakannya sebagai dalih pembenaran atas kejahatan dan kebodohan mereka. "Saya mengutuk keras pembunuhan terhadap orang-orang tidak bersalah," ujar Raja Mohammed VI.