Rabu 31 Aug 2016 06:47 WIB

Edy Rahmayadi akan Gunakan Wasit TNI-Polri untuk Kompetisi

Presdir PS TNI yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi memberikan keterangan ketika peluncuran PS TNI di Makostrad, Jakarta, Selasa (19/4).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presdir PS TNI yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi memberikan keterangan ketika peluncuran PS TNI di Makostrad, Jakarta, Selasa (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum PSSI akan menggunakan wasit dari unsur TNI dan Polri dalam kompetisi jika dirinya terpilih dalam Kongres Pemilihan PSSI 17 Oktober 2016.

"Untuk sementara saya akan memakai wasit dari TNI dan Polri untuk kompetisi sampai ada wasit yang profesional," kata Edy di Makostrad, Jakarta, Selasa (30/8).

Hal tersebut, lanjut Edy, merupakan salah satu langkah yang akan ia tempuh untuk membina perwasitan sepak bola nasional yang dinilai sebagian orang sarat akan pengaturan pertandingan. Wasit dari kalangan TNI dan Polri akan digunakan sampai ada wasit yang memang benar-benar berprofesi sebagai wasit yang akan dibina di sekolah-sekolah olahraga dengan diberi kurikulum perwasitan.

"Ketika lulus jadi wasit yang baik, tidak bisa dibelokkan sana-sini. Negara lain pun sudah melakukan pembinaan model ini," tuturnya.

Berkaca dari beberapa pertandingan di kompetisi nasional dengan adanya insiden teror atau ancaman keselamatan wasit meski beberapa di antaranya menggunakan wasit dari unsur TNI dan Polri, Edy menegaskan akan menyoroti hal tersebut bahkan dengan tindakan sangat tegas. "Keamanan wasit tentu jadi yang paling disoroti dalam permasalahan ini. Saya Pangkostrad, jika tidak bisa perbaikan secara alami, saya akan gunakan kekuatan saya demi perbaikan sepak bola nasional, demi republik. Namun saya juga tolong diawasi oleh masyarakat, termasuk media dan ingatkan jika saya salah," kata dia.

Edy yang merupakan jenderal bintang tiga TNI dan presiden dari salah satu kontestan Indonesia Soccer Championship, yakni PS TNI, merupakan salah satu calon kuat untuk menjadi Ketua Umum PSSI yang baru. Hingga Selasa (30/8), Komite Pemilihan (KP) PSSI baru menerima dua bakal calon yang diajukan sejumlah pemilik suara dalam kongres mendatang. Tercatat ada 107 pemilik suara dari 750-an anggota sah federasi nasional.

Dua nama bakal calon yang diusung, yaitu Edy dan Moeldoko. Selain itu, ada juga Direktur PT GTS Djoko Driyono dan CEO Arema Cronus Iwan Budianto yang dicalonkan sejumlah pemilik suara untuk posisi wakil ketua umum. Selain itu ada satu nama lain yang juga gencar terdengar bakal maju sebagai calon ketua umum, yaitu mantan manajer PSM Makassar Erwin Aksa. Kongres PSSI direncanakan digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pendaftaran para bakal calon ketua umum federasi nasional itu sudah dimulai sejak 22 September lalu dan akan selesai 5 September mendatang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement