REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta menggelar rapat dengan pembahasan pembangunan arena equestarian dan pacuan kuda Pulo Mas untuk Asian Games 2018 yang masih terkendala.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Gamal Sinurat mengungkapkan, rapat tersebut hanya menampung keluhan dari Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi).
"Pordasi menyampaikan keluhan mengenai arena pacuan kuda di Pulo Mas akan tergusur kalau ada pembangunan venue equestarian," kata Gamal di kantornya, Kamis (1/9).
Menurut Gamal, lahan yang dimiliki Pulo Mas tidak bisa mengakomodasi permintaan Pordasi agar tidak menggusur sebagian lahan pacuan kuda. Hanya, kata dia, desain yang sudah dibuat untuk venue tersebut memang berdampak kepada Pordasi.
"Ya, mereka enggak bisa terima. Ibaratnya, mereka mau kemana kalau lahan pacuan kuda di Pulo Mas tergusur karena pembangunan venue equestarian," kata Gamal.
Ia menuturkan keterbatasan lahan yang dimiliki Pulo Mas tidak mungkin bisa jika tidak menggunakan lahan pacuan kuda untuk venue equestrian. Oleh karena itu, lanjut dia, Pordasi menyuarakan keluhannya agar dipertimbangkan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.
Sebelumnya, Pordasi menolak rencana pembongkaran trek Pacuan Kuda Pulo Mas, Jakarta Timur untuk pembangunan venue equestarian dalam persiapan Asian Games 2018. Pordasi menilai Pacuan Kuda Pulo Mas merupakan yang terbesar di Kawasan Asia Tenggara.