Jumat 02 Sep 2016 02:49 WIB

Satelit Facebook Meledak di Landasan Peluncuran

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Indira Rezkisari
Foto dari kamera langsung NASA memperlihatkan asap dari ledakan lokasi peluncuran roket SpaceX Falcon 9, Kamis (1/9). Roket yang akan diluncurkan 3 September 2016 meledak saat uji coba di Cape Canaveral Florida.
Foto: EPA
Foto dari kamera langsung NASA memperlihatkan asap dari ledakan lokasi peluncuran roket SpaceX Falcon 9, Kamis (1/9). Roket yang akan diluncurkan 3 September 2016 meledak saat uji coba di Cape Canaveral Florida.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Sebuah roket Falcon 9 milik Elon Musk SpaceX meledak di landasan peluncuran, Cape Canaveral, Florida, Kamis (1/9). Ledakan tersebut mengakibatkan roket tersebut hancur.

Dilansir Reuters, Jumat (2/9), roket tersebut akan membawa satelit ke ruang angkasa dalam pekan ini. Asap tebal menggumpal ke udara setelah terjadinya ledakan.

SpaceX mengatakan tidak ada yang cedera dalam peristiwa ini. Sedianya roket tersebut untuk mengantarkan satelit komunikasi milik Spacecom yang akan digunakan facebook.

SpaceX menyebut ledakan tersebut diduga berasal dari tangki roket saat akan diisi propelan. Namun, penyebab pasti belum diketahui.

"Penyebab masih belum diketahui," kata SpaceX dalam tweetnya.

Orang-orang yang berada cukup jauh dari ledakan merasakan gelombang kejut saat peristiwa terjadi. "Merasa ledakan aneg pagi ini di SpaceX Falcon 9, terimakasih Tuhan tidak ada cedera," kata seorang warga setempat, Evie Hedman, dalam cicitannya di Twitter.

Cicitan di Twitter mengenai ledakan tersebut juga dilakukan oleh Robin Seemangal, seorang reporter surat kabar. Robin merasa kantornya seperti terkena petir.

"Kami benar-benar berpikir bangunan itu runtuh, mengguncang begitu buruk," tulis Seemangal.

Facebook merupakan salah satu pelanggan bandwith dari satelit yang akan diluncurkan. Facebook akan menggunakan untuk konektivitas di sebagian besar kawasan Sub Sahara Afrika.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan sangat kecewa. Dia akan satelit tersebut seharusnya bisa memberikan konektivitas bagi banyak pengusaha dan lainnya di sepanjang benua Afrika.

"Kita tetap berkomitmen dengan misi menghubungkan semua orang dan akan terus bekerja hingga semua orang punya kesempatan yang bisa diberikan oleh satelit ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement