Sabtu 03 Sep 2016 05:01 WIB

Setnov Haramkan Mahar Politik

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis), di Hotel Peninsula, Jakarta pada Jumat malam (2/9).
Foto: Ali Mansur
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis), di Hotel Peninsula, Jakarta pada Jumat malam (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengharamkan partainya menerima mahar politik apa pun dalam mengusung calon kepala daerah.

Selain itu, mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menegaskan Golkar harus bisa menjadi partai modern dan transparan. Apalagi partai berlambang pohon beringin merupakan suara rakyat sehingga harus kembali untuk rakyat.

Pernyataan itu disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis), di Hotel Peninsula, Jakarta pada Jumat (2/9) malam WIB. Dia berharap seluruh kader-kader tidak terlibat pada praktik politik yang tidak sehat, termasuk meminta mahar kepada atau menerima mahar kepada calon kepala daerah yang akan diusung.

"Selama saya memimpin Golkar tidak boleh ada yang namanya mahar dan sejenisnya," tegas politikus yang akrab disapa Setnov, Jumat (2/9).

Baca: Golkar Gelar Rakornis untuk Menangkan Pilkada 2017

Meski ia memiliki hak diskresi sebagai ketua umum, namun ia mengatakan tidak pernah mengedepankan itu dan lebih memilih jalan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan di internal. Maka dari itu, Setnov meminta maaf sekalipun ada saudaranya ingin jadi calon kepala daerah tetapi dalam survei tidak memenuhi syarat, tetap tidak akan dipilih. Hal ini dilakukan karena dia ingin partai Golkar menjadi partai modern yang lebih mengutamakan asas transparans.

Pada Pilkada 2017 nanti, Golkar berhasrat merebut dan memenangkan perolehan suara di Sumatra-Jawa yang menjadi barometer meraih kemenangan Nasional. Saat ini Golkar sudah siap bertarung di Pilkada 2017 mendatang. Hanya Kabupaten Cilacap yang masih dalam proses untuk pencalonan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement