Sabtu 03 Sep 2016 15:45 WIB

Pembantu Korban Sempat Memasak Mie Instan untuk Penyandera

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Warga mengerumuni lokasi perampokan dan penyanderaan di Bukit Hijau VII Pondok Indah, Sabtu (3/9).
Foto: Muhyiddin
Warga mengerumuni lokasi perampokan dan penyanderaan di Bukit Hijau VII Pondok Indah, Sabtu (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto menegaskan tidak ada kekerasan dalam proses pembebasan sandera dari sebuah rumah di Pondok Indah, Jakarta. Bahkan, ia menyatakan tidak ada baku tembak yang dilakukan oleh polisi selama proses pembebasan.

''Tidak ada baku tembak, mungkin hanya bunyi jendela, hanya merusak jendela,'' kata Moechgiyarto, Sabtu (3/9).

Menurutnya, antara korban dan kedua perampok sudah berdamai terlebih dahulu. ''Karena ada perdamaian di antara mereka, pembantu membuatkan mie untuk pelaku dan langsung keluar,'' ucapnya.

Selain itu, ia menjelaskan tidak ada barang yang diambli oleh pelaku karena sudah damai tadi. Karena itu, Mochgiyarto menyatakan itu sebagai upaya percobaan pencurian.

Kedua pelaku berinisial AJ dan S yang berasal dari Solo jika dilihat dari KTP mereka. Sementara ini, polisi menyita Senjata Api Kaliber 32 dan telepon genggam. ''Kasusnya kita akan kembangkan lebih lanjut,'' ucap dia.

Polisi berhasil membebaskan keluarga yang disandera sejak pukul 05.00. Sementara, kedua pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement