Sabtu 03 Sep 2016 17:27 WIB

Korban Penyanderaan Pondok Indah Syok Berat

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Petugas kepolisian bersenjata mengamankan rumah korban perampokan dan penyanderaan di Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (3/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas kepolisian bersenjata mengamankan rumah korban perampokan dan penyanderaan di Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban penyanderaan di rumah elit Jalan Bukit Hijau IX RT 09, RW 13, Kelurahan Pondok Pinang, Pondok Indah, Jakarta Selatan, dibawa ke rumah sakit. Korban mengalami syok berat.

Pantauan Republika.co.id, di lokasi, saat dibawa polisi ke Rumah Sakit, korban tampak berjalan tertatih-tatih sembari dirangkul polisi menuju mobil. Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, para korban mengalami syok berat setelah kejadian tersebut.

"Bapaknya (Asep Sulaeman) sangat syok. Ibu (Euis) dan anaknya dibawa ke Rumah Sakit," ujar Martinus di Lokasi, Sabtu (3/9).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, untuk korban Asep tidak dibawa ke rumah sakit lantaran masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Polisi meminta keterangan untuk mengetahui motif penyanderaan tersebut.

"Dia (Asep) tidak dibawa ke Rumah Sakit. Lagi dimintai keterangan biar tahu motifnya," kata Awi.

Kedua pelaku perampokan tersebut, AJ dan S kini sudah digelandang ke Polda Metro Jaya untuk didalami lebih lanjut. Kedua pelaku diringkus setelah pasukan Brimob melakukan penyergapan di dalam rumah mewah berlantai dua tersebut.

Korban yang disandera pelaku ada tiga, yaitu Asep Sulaiman sebagai kepala keluarga, Ewis istrinya, serta anaknya yang berusia 20 tahun. Sementara, pembantu dari keluarga tersebut, Reni berhasil melarikan diri saat pelaku menyandera majikannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement