Sabtu 03 Sep 2016 19:55 WIB

Tiga Jimat Ditemukan di Tas Pelaku Penyanderaan di Pondok Indah

Petugas kepolisian bersenjata mengamankan rumah korban perampokan dan penyanderaan di Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (3/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas kepolisian bersenjata mengamankan rumah korban perampokan dan penyanderaan di Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaterjadinya kasus drama penyanderaan di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, polisi menemukan barang bukti berupa jimat di dalam tas ransel pelaku. Tidak hanya jimat, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, ada tiga jimat yang temukan oleh pihaknya. Jimat tersebut dibungkus dengan plastik dan disimpan di salah satu saku tas pelaku.

Awi menuturkan, dua jimat di antaranya berwarna cokelat, sedangkan yang satu lagi berwarna merah. "Kami temukan jimat di saku ransel milik pelaku, saya tidak tahu kegunaannya, tapi tampaknya ini jimat," ujar Awi di lokasi, Sabtu (3/9).

Baca juga,  Mengapa Penyandera Pondok Indah Menyerah?

Selain jimat, kata Awi, pihaknya juga menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian. Beberapa di antaranya sebuah tambang, dua pasang sepatu, senter, pisau, jangkar, lakban, tas, beberapa obeng, dua buah borgol, topi, jaket kulit, celana jean.

Awi menambahkan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti tersebut di lantai dua rumah megah itu. Namun, lanjut dia, sebagian barang bukti tersebut belum digunakan oleh pelaku.

Sementara, dua pelaku berinisial AJ dan S kini telah diamankan polisi di Mapolda Metro Jaya setelah puluhan Brimob melakukan penyergapan di rumah korban bernama Asep Sulaiman itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement