REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dispernakbunhut) Kota Padang memantau 17 lokasi penampungan hewan kurban. Dispernakbunhut menyatakan, hewan kurban yang berada di 17 lokasi tersebut aman dan sehat.
"Berdasarkan pantauan kami di 17 penampungan yang ada, seluruh hewan kurban sehat dan aman untuk dikonsumsi," kata Kepala Dispernakbunhut Kota Padang, Dian Fakri dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/9).
Sebenarnya, ia mengatakan, pemantauan hewan kurban sudah dilakukan sejak Agustus lalu. Dispernakbunhut Padang menurunkan enam dokter hewan untuk memeriksa sejumlah lokasi penampungan.
"Setiap sapi yang datang dan masuk ke penampungan langsung kami periksa agar nantinya tidak mengecewakan konsumen," ujar Dian.
Selain itu, ia berujar, imbauan dan sosialisasi terus dilakukan pada panitia Idul Adha, agar selektif memilih hewan kurban. Dispernakbunhut bahkan menyatakan kesanggupannya mendatangi rumah warga apabila ada laporan keganjilan kesehatan hewan kurban.
"Kita akan datangi untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Dian menjelaskan, untuk membedakan kondisi kesehatan hewan kurban dapat diketahui dengan mudah. Hewan yang sehat yaitu memiliki bulu yang bersih dan mengkilat dengan gerakan lincah, muka cerah, nafsu makan baik, setiap lubang kumlah seperti mata, mulut, hidung, telinga dan anus cukup bersih dan normal.
"Panitia sudah kami bekali dengan pengetahuan tentang ini," kata dia.
Sementara itu, Dian memprediksi, ada lonjakan jumlah hewan kurban jenis sapi tahun ini dari sebelumnya. Pada 2015, hewan kurban sapi hanya 6.984 ekor, sementara 2016 diprediksi mencapai 7.500 ekor.