REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan kesepakatan menjalin koalisi dengan Partai Gerindra di Pilkada DKI Jakarta, karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum juga menentukan sikap tegas.
Pria yang akrab disapa HNW itu mengatakan sebelumnya PKS telah intens berkomunikasi dengan PDIP. PKS juga melakukan komunikasi dengan beragam tokoh, namun PDIP tidak juga memberikan sikap tegas apakah akan ikut mendukung Cagub pejawat atau Ahok atau tidak.
"PKS sendiri harus segera membuat keputusan. Kemudian secara prinsip kami bukanlah, dalam tanda kutip 'anak buah PDIP'," ujarnya, Jumat (9/9).
HNW melanjutkan, konstituen dan kader terus mendesak agar PKS bisa mengusung calon sendiri. Namun, meski sebagai Parpol pemenang ke-3 di Pemilu, PKS tetap harus menjalin koalisi, karena hanya mempunyai 11 kursi di DPRD
"Akhirnya kami memutuskan berkoalisi dengan Gerindra yang memiliki 15 kursi. Maka koalisi Gerindra dan PKS memiliki 26 kursi, dan sudah cukup memenuhi syarat-syarat untuk mengusung Cagub dan Cawagub sendiri," jelasnya.
HNW mengatakan dengan pengalaman berkoalisi saat Pilpres 2014 lalu, dalam Koalisi Merah Putih (KMP), ia optimistis mampu meraih kemenangan di Pilkada Jakarta. Sementara terkait pasangan Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera yang diusung Gerindra-PKS, HNW mengatakan keduanya adalah pasangan ideal.