REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta maaf pada Presiden Joko Widodo soal insiden pembajakan sejumlah kapal batubara milik Indonesia di perairan Sulu, Filipina. Ungkapan tersebut disampaikan Duterte saat melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja di ruang tengah Istana Merdeka, Jumat (9/8).
Mulanya, Duterte berterima kasih atas sambutan hangat yang ia terima. Kemudian, Duterte mengatakan menyambut baik adanya kesepakatan tiga negara, yakni Filipina, Indonesia dan Malaysia, untuk meningkatkan pengamanan di laut perbatasan.
"Saya juga minta maaf karena kadang-kadang pengiriman batu bara dari Indonesia, yang dibutuhkan untuk menghidupkan listrik di negara saya, terhambat karena adanya pembajakan," kata Duterte, yang berbicara menggunakan bahasa inggris.
Ia kemudian menegaskan bahwa pembajakan adalah kejahatan internasional yang telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Pembajakan kapal yang terjadi di perairan perbatasan, sambung Duterte, telah menjadi masalah bersama yang harus segera dicari solusinya.