REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Ahad, 9 Dzulhijah bertepatan dengan 10 September 2016, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia, baru saja melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Arab Saudi, yakni melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah.
Mereka yang tidak berhaji, syariat Islam telah menyiapkan amalan sunnah yang sangat penting. “Sungguh disunnahkan bagi umat Rasulullah SAW yang tidak berwukuf untuk melakukan ibadah Puasa Arafah,” ungkap Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham kepada Republika.co.id, Sabtu (10/9/2016).
Ustadz Arifin Ilham mengatakan, Puasa Arafah mempunyai keistimewaan luar biasa. Pertama, puasa Arafah dapat meraih syafaat Rasulullah SAW karena puasa Arafah adalah puasa kesukaan Rasulullah SAW, "Tiada dari hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku sukai daripada hari Arafah." (HR Baihaqi)
Kedua, ungkap Ustaz Arifin, puasa Arafah sebagai penghapus dosa setahun yang lalu bahkan sesudahnya, “Saya berharap kepada Allah SWT agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR Muslim)
Ketiga, ungkap Ustaz Muhammad Arifin Ilham, siapa saja yang melaksanakan ibadah puasa sunnah Arafah, doa sangat mustajab. “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah..."(HR At Tirmidzi)
Keempat, sambung Ustaz Arifin, insya Allah seorang hamba yang bertaubat sungguh-sungguh dan melakukan ibadah puasa Arafah, Allah SWT akan bebaskan dari neraka. “Di antara hari yang Allah SWT banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah.” (HR Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengemukakan, “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun.” (HR Bukhari Muslim)
Karena itu, kata Arifin, selayaknya kaum Muslimin mengamalkan puasa Arafah dengan sebaik mungkin. "Subhanallah begitu besar rahmat dan karunia Allah SWT untuk hamba-Nya yang berpuasa Arafah. Semoga Allah perkenankan kita menikmati puasa Arafah,” tutur Ustadz Muhammad Arifin Ilham menambahkan.