REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Amerika Serikat adalah pembuat masalah dan tidak berhak mengajari Cina terkait pertanggungjawaban atas pengekangan di Korea Utara saat ketegangan di semenanjung itu adalah hasil dari langkah AS, kata surat kabar Harian Rakyat Cina.
Sementara Cina dibuat marah oleh uji nuklir kelima dan terbesar Korea Utara pada pekan lalu, mereka juga menyalahkan Amerika Serikat karena mengambil langkah yang dipandang provokatif oleh Beijing, seperti keputusan menempatkan sistem antipeluru kendali THAAD di Korea Selatan.
Cina adalah rekan diplomatik dan perdagangan paling penting Korea Utara, dan sementara Cina mendukung sejumlah sanksi keras PBB terhadap negara itu, mereka menolak memotong ikatan dengan negara itu secara keseluruhan, memiliki kehawatiran bahwa itu akan menyebabkan keruntuhan.
Baca: Penelitian Ini Ungkap Ancaman Terbesar Militer AS
Amerika Serikat mengatakan mereka menginginkan Cina melakukan lebih, dengan Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada pekan lalu menentukan peran yang harus diambil Cina. Dalam artikel, surat kabar resmi Partai komunis itu mengatakan Amerika Serikat berpura-pura tidak terlibat dalam isu Korea Utara dan menyalahkan pihak lainnya.
"Orang-orang memiliki alasan untuk meragukan apakah Washington berkeinginan berusaha demi mendorong isu Korea Utara ke arah resolusi. Pada awal tahun setelah Korea Utara melaksanakan uji coba nuklirnya yang keempat, Amerika Serikat tidak segan-segan meningkatkan gangguan terhadap keadaan keamanan di semenanjung itu, tidak segan merusak kepentingan keamanan strategis negara-negara, mendorong penempatan THAAD di Korea Selatan," kata surat kabar itu.
Amerika Serikat melakukan hal yang semakin tidak baik dalam urusan internasional, namun keinginan mereka untuk membuat masalah tidak menurun. Artikel dalam surat kabar itu ditulis oleh seseorang dengan nama "Zhong Sheng" yang berarti "Suara Cina", yang seringkali digunakan untuk menyampaikan pandangan terkait kebijakan luar negeri.