Rabu 14 Sep 2016 14:28 WIB

Lima Ilmuwan Rusia Terjebak Kepungan 10 Beruang Kutub

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Beruang Kutub
Beruang Kutub

REPUBLIKA.CO.ID, TROYNOY -- Sebanyak lima ilmuwan Rusia menjadi tahanan 10 ekor beruang kutub. Pondok mereka di sebuah pulau di Kutub Utara dikelilingi 10 beruang kutub dewasa selama dua pekan.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan, mereka saat ini menunggu bantuan datang untuk membebaskan mereka dari para beruang tersebut. Namun, bantuan diperkirakan bisa mencapai lokasi mereka satu bulan lagi.

Pondok mereka merupakan stasiun cuaca di Pulau Troynoy di Laut Kara, utara Siberia. Beberapa ekor bayi beruang juga ikut mengelilingi pondok tersebut bersama para induknya. Troynoy adalah pulau terbesar di kepulauan Izvestiy Tsik, dan hanya memiliki panjang 27 kilometer.

Seekor beruang betina menghabiskan malam-malamnya dengan tidur di bawah jendela stasiun cuaca tersebut. Sedangkan seekor anjing penjaga pondok telah dibunuh oleh beruang itu pada 31 Agustus lalu. Suasana benar-benar mencekam.

Ilmuwan telah menyalakan kembang api untuk menakut-nakuti para beruang. Namun rupanya tak berpengaruh, para beruang tetap berjaga di depan pondok, bergeming. Mereka mulai kehabisan kembang api untuk menakuti beruang kutub.

Kepala jaringan pengawas negara Sevgidromet, Vassiliy Shevcehnko mengatakan akan mengirimkan anjing untuk menjaga para ilmuwan tersebut melalui kapal ekspedisi Mikhail Somov.

Sebelumnya, ujar Shevcehnko, para beruang pernah menawan sejumlah orang. "Ini bukan peristiwa yang pertama kali sebab para beruang memang merupakan penduduk di Pulau Troynoy. Mereka suka menginvasi tempat manusia bekerja," ujarnya seperti dilansir The Guardian, Rabu, (14/9),

Bahkan tempat observasi meteorologi di Pulau Troynoy telah ditinggalkan oleh para penelitinya gara-gara banyak beruang yang sering hilir mudik. Saat ini tempat itu benar-benar kosong dari manusia.

Namun, kata Shevcehnko, para beruang akan meninggalkan Pulau Troynoy pada akhir Oktober atau awal November ketika air di kepulauan membeku. Mereka pergi memperluas wilayahnya.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Rusia Sergey Donskoy telah meminta pengamat cuaca Rosgidromet untuk melihat situasi di pondok tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement