REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan Islam tidak mengizinkan tindakan terorisme. Untuk itu, ia menegaskan tidak dapat diterima jika berbicara tentang terorisme atas nama Islam.
Menurutnya terorisme harus dihukum. Dunia harus bersatu untuk menghadapinya. "Kita harus berdiri bersama-sama untuk mengutuk itu," ujar Ghani seperti dilansir bussines-standart.com, Rabu (14/9)
Ghani berpendapat organisasi teroris mengalami perubahan yang sangat cepat. Walaupun tujuan mereka tetap sama. Dia menyatakan untuk menjelaskan kepada dunia tentang makna terorisme maka diperlukan pendekatan yang berbeda-beda. Ini dikarenakan masing-masing negara memiliki budaya yang berbeda.
Untuk itu, kata dia, semua pihak memiliki peranan dalam melaksanakannya. Presiden Ghani mengadakan pertemuan dengan perdana Menteri India Narendra Modi untuk membahas situasi regional dan menyatakan kekhawatiran atas tindakan terorisme yang berkelanjutan dan kekerasan di beberapa wilayah untuk mencapai tujuan politik.
Mereka menandatangani tiga perjanjian, yakni perjanjian ekstradisi, perjanjian kerja sama sipil, dan hal-hal komersial serta nota kesepahaman kerja sama penggunaan ruang angkasa. Perdana Menteri Modi juga mengumumkan memberikan dana sebesar satu miliar dolar AS kepada Afghanistan.
Baca juga: Anggota Parlemen Australia Tiru Trump Tolak Imigran Muslim