REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini memastikan angkutan massal berupa trem akan dibangun di Kota Surabaya, setelah Menteri Perhubungan menyatakan trem Surabaya akan dikaji lagi.
"Menteri (Menhub) sudah menyampaikan akan dukung kami," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Jumat (16/9).
Namun, Risma mengaku tidak bisa memastikan kapan trem ini akan dibangun. Pertengahan tahun lalu, Risma menyatakan transportasi massal itu akan mulai dibangun tahun ini.
"Saya tidak tahu kapan. Nanti saya menghadap lagi ke beliau (Menhub)," ujarnya.
Risma menyatakan sebenarnya anggaran untuk reaktivasi rel dari pemerintah pusat juga sudah ada. Beberapa bulan lalu, saat Menteri Perhubungan masih dijabat oleh Ignasius Jonan, trem sempat terkendala Peraturan Presiden (Perpres) yang tidak segera turun. Risma mengatakan Perpres itu sampai saat ini juga masih belum turun.
"Ya masih di meja Pak Presiden," ucapnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Teluk Lamong beberapa waktu lalu menyatakan akan mengkaji ulang rencana pembangunan trem di Surabaya. Ia mengatakan bahwa trem di Surabaya hanya untuk nostalgia masa lalu.
Tapi Risma tetap bersikeras bahwa trem menjadi kebutuhan masyarakat Surabaya sehingga dia menemui Menhub Budi untuk meyakinkan hal itu.
Nantinya, jalur trem ini melintas di median jalan, terbentang dari Jalan Raya Darmo hingga jalan Urip Sumoharjo. Jalur ini juga akan melintasi Jalan Basuki Rahmat, Embong Malang, terus ke utara hingga Jalan Indrapura.
Dari halte Indrapura akan dilanjutkan ke jalan Rajawali, Jembatan Merah, Jalan Veteran, Tugu Pahlawan, Jalan Gentengkali, Tunjungan, Gubernur Suryo, Bambu Runcing, hingga kembali ke Panglima Sudirman.