REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, ledakan pada akhir pekan di Chelsea, Manhattan, New York, tidak terkait dengan kelompok teror internasional. Bom pipa yang meledak pada Sabtu di dekat distrik Manhattan itu melukai 29 orang.
"Ledakan bom di New York jelas-jelas aksi terorisme, tapi tidak terkait dengan terorisme internasional. Dengan kata lain, kami tidak menemukan hubungan dengan ISIS atau lainnya," kata Cuomo, dikutip Aljazirah, Ahad (18/9).
Sebelumnya, Wali Kota New York, Bill de Blasio sempat mengatakan, New York tidak terancam secara spesifik saat ini oleh organisasi teror mana pun. Blasio menuturkan, terlalu dini untuk menentukan motif serangan tersebut.
"Kami yakin ini disengaja, penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan," kata dia. Ia menambahkan, satu orang luka dalam keadaan kritis dan kemungkinan hidupnya tipis.
Kontributor Aljazirah yang melaporkan dari New York mengatakan, penyidik tidak menyebutnya terkait terorisme karena tidak ada bukti hingga saat ini. Sementara penyelidikan masih terus berlanjut.
Polisi menemukan perangkat seperti panci presto yang dibungkus oleh lakban berwarna perak. Perangkat itu punya kabel di tengah-tengah dan di satu sisi menyambung dengan perangkat seperti timer atau ponsel.
Tim penjinak bom yang berada di lokasi mengatakan, ada satu perangkat yang tidak meledak. Tim berhasil memindahkannya dari Manhattan untuk dianalisis.