REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp menegaskan, para pemainnya harus menunjukkan kemarahan saat melawan Hull City dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris di Anfield, Sabtu (24/9). Itu ia tekankan untuk menyingkirkan persepsi bahwa the Reds selalu kesulitan menghadapi tim kecil di Liga Primer.
Liverpool membuat awal yang kuat musim ini dan berhasil mencatatkan sejumlah hasil mengesankan dalam laga tandang mereka. Terutama kemenangan atas Arsenal dan Chelsea.
Namun, the Reds tergelincir dalam kekalahan mengecewakan 2-0 dari klub promosi Burnley pada awal musim. Karena itu, Klopp berharap timnya tidak mengulangi performa buruk tersebut di Anfield besok.
Banyak pihak berpendapat Liverpool bisa menaklukkan tim kuat yang bermain menyerang. Sebaliknya, the Reds kesulitan menghadapi tim papan bawah yang lebih senang bermain bertahan.
"Ya, kami perlu marah melawan Hull. Mereka menginginkan poin kami. Kami harus memikirkan tentang mengapa orang berpikir kami punya masalah melawan tim yang menggunakan strategi parkir bus," kata Klopp, dilansir dari Sky Sports, Jumat (23/9).
Klopp menegaskan, sebenarnya Chelsea dan Tottenham tak bermain seterbuka yang dibicarakan orang. Menurut Klopp, Chelsea tak memberikan pasukannya banyak ruang saat menyerang. Begitu pula ketika the Reds menahan imbang Tottenham Hotspur 1-1 pada akhir Agustus lalu. "Mereka bertahan dengan 10 pemain saat kami menguasai bola," kata dia.
Mantan pelatih Borussia Dortmund ini juga mengkritik anggapan bahwa tim yang dinilai lebih lemah tak bisa menang. Menurut dia, semua bisa terjadi. Terlebih untuk Hull yang dipujinya sudah siap mengarungi Liga Primer musim ini. Hull, kata Klopp, punya pemain dengan sikap yang bagus serta punya pelatih berpengalaman dalam diri Mike Phelan.