REPUBLIKA.CO.ID,KINSHASA -- Bentrokan antara pasukan keamanan dan kelompok milisi Kongo terjadi di Kota Kananga, Jumat (23/9). Selama dua hari berturut-turut, kekerasan ini membuat 13 orang tewas.
Pejuang milisi dilaporkan memulai perlawanan, setelah kematian pemimpin mereka bernama Kamwina Nsapu tewas dalam bentrokan dengan polisi di kota yang sama. Serangan dimulai pada Kamis (22/9) pagi di beberapa titik di jalan-jalan sepanjang Kananga, hingga bandara.
Selain menewaskan delapan anggota milisi, warga sipil juga menjadi korban dalam kejadian ini. Dilaporkan, terdapat tiga anak yang masih sekolah dan berada di dekat lokasi kejadian terinjak-injak saat bentrokan berlangsung hingga kehilangan nyawa.
Serangan di bandara juga menyebabkan pramugari yang ada di terminal tewas. Menurut keterangan pasukan keamanan, pasukan keamanan telah menyerbu masuk dalam gedung utama bandara dan menyerang orang-orang.
"Kini situasi telah berada di bawah kendali kami. Bandara sudah diamankan dan dalam penjagaan polisi yang ketat," ujar juru bicara pemerintah lambert Mende, Sabtu (24/9).
Kelompok milisi yang dipimpin Nsapu telah melakukan perlawanan kepada pasukan keamanan negara. Mereka bersumpah untuk menyingkirkan seluruh aparat polisi dan militer Kongo yang ada di Provinsi Kasai.