Ahad 25 Sep 2016 15:08 WIB

Chairul Tanjung Kenang Adi Sasono Pemikir di Bidang Ekonomi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Damanhuri Zuhri
Adi Sasono
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Adi Sasono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional Chairul Tanjung mengenang sosok mantan Menteri Koperasi dan UKM era Presiden BJ Habibie, almarhum Adi Sasono. Menurut Chairul, Adi Sasono merupakan sosok yang satu pemikiran dan menginspirasinya.

Salah satu pemikiran Adi yang hingga kini masih belum terlupakan yakni pemikirannya di bidang ekonomi. Menurut Chairul, Adi merupakan seorang pemikir strukturalis di bidang ekonomi yang memikirkan kondisi bangsa.

"Beliau merasa aneh jika kemiskinan masih banyak di Indonesia yang melimpah sumber daya alamnya. Jadi beliau menganggap ada sesuatu yang tidak benar dalam mengurus negara kalau negara kaya tapi banyak orang miskin," kata Chairul dalam acara 'Mengenang Adi Sasono', di Jakarta, Ahad (25/9).

Ia mengatakan, Adi adalah sosok yang tak percaya terjadinya penumpukan ekonomi di kalangan masyarakat atas nantinya akan mengalir ke masyarakat kalangan bawah.

Sebab, ia yakin jika terjadi penumpakan ekonomi di kalangan masyarakat atas, akan ada pengusaha yang berkuasa. "Sehingga yang kaya akan tambah kaya, yang miskin tambah anak. Itu pemikiran mas Adi," tambah dia.

Lebih lanjut, Chairul mengatakan, menurut Adi untuk menghapuskan kemiskinan di Indonesia maka diperlukan kemudahan dalam segala akses yang dibutuhkan masyarakat, yakni akses pendidikan, akses kesehatan, akses permodalan, akses tehnologi, dll.

Adi menilai, pemerataan akses terhadap sumber daya yang ada penting dilakukan. Selain itu, diperlukan pula kesetaraan dalam hal persaingan. Artinya, pengusaha besar harus bersaing dengan pengusaha besar yang memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama. 

"Tidak akan pernah jadi sempurna kalau yang besar harus bersaing dengan yang kecil dengan oportunity yang sama. Besar harusnya diadu dengan yang besar dengan kemampuan yang sama," jelas Chairul.

Selain itu, menurut Chairul, Adi merupakan sosok yang percaya dengan kewirausahaan untuk mencapai bangsa yang sejahtera. Karena itu, ia mendorong untuk memperbanyak pengusaha yang mempunyai jiwa nasionalisme tinggi.

Pengusaha dengan nasionalisme yang tinggi akan membantu bangsa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja.

Menciptakan lapangan kerja untuk berusaha, menurut Adi, lebih baik daripada hanya memberikan amal. Adi, kata Chairul, juga menentang adanya pengusaha yang mengeksploitasi sumber daya manusia, karena tak ada bedanya dengan bentuk penjajahan.

"Beliau merasa bahwa kalau pengusaha itu menjadi pengusaha nasionalis maka dia akan banyak berbagi, bukan dalam hal charity.

Menurut beliau (Adi), orang miskin itu yang dimiliki hanya kehormatan, jangan kehormatan dibeli dengan charity tapi berilah mereka kesempatan untuk bekerja dan berusaha," jelas Chairul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement