REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge sadar timnya punya catatan buruk menghadapi lawan asal Spanyol. Tiga musim beruntun di Liga Champions, Die Bayern didepak oleh tim-tim asal Spanyol pada fase knock-out.
Maka, Rummenigge pun sadar tak mau menerapkan target tinggi saat Muenchen bertandang ke markas Atletico Madrid, Stadion Vicente Calderon, Kamis (29/9) dini hari WIB. Kedua tim akan berhadapan pada pertandingan kedua Grup D.
"Setidaknya kami akan mencoba menghindari kekalahan," ujar Rummenigge, seperti dikutip dari laman resmi Muenchen, Selasa (27/9).
The Bavarians telah mulai mempertahankan mahkota Bundesliga mereka dengan sempurna, namun cenderung lambat panas di Eropa. Rummenigge ingin itu berubah. Ia percaya timnya akan meraih hasil baik setelah memenangkan delapan pertandingan berturut-turut. Termasuk kemenangan 5-0 atas Rostov pada laga perdana Grup D.
Akan tetapi, ia sadar tak akan mudah mencari poin di Vicente Calderon.
"Atletico adalah rival yang paling rumit kami di grup. Fakta mereka sudah mencapai final dua kali dalam tiga tahun terakhir adalah sudah berbicara sendiri. Mereka salah satu tim terbesar dan terkuat di Liga Champions," kata dia.
Muenchen setidaknya bisa mengandalkan pengalaman pelatih Carlo Ancelotti menghadapi Atletico. Ancelotti membawa Real Madrid menaklukkan Atletico pada final Liga Champions 2014.
Musim lalu saat masih ditangani Pep Guardiola, Muenchen takluk 0-1 di Vicente Calderon pada leg pertama semifinal. Kemenangan 2-1 di kandang tak berarti karena Muenchen tersingkir lewat aturan gol tandang.
Rummenigge berharap timnya bisa mendapatkan hasil lebih baik lagi kali ini. Sebab, ia percaya, hasil ini akan sangat menentukan Muenchen untuk lolos sebaga juara grup.