REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Puluhan anggota keluarga korban pembunuhan, NB (16) siswi kelas II di Lubuk Pakam meminta pelaku agar dijatuhi hukuman mati atas perbuatannya. Permintaan itu disampaikan saat mendatangi Mapolrestabes Medan, Kamis (30/9) sore.
"Kami ingin melihat IL, kini mendekam di sel tahanan Polrestabes Medan," ujar Sri (48) saudara korban di Mapolrestabes Medan.
Sri mengatakan, mereka tidak merasa puas hanya membaca berita di media massa, dan ingin melihat langsung tersangka yang sangat biadab itu. "Korban selama ini dikenal sangat baik di keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya," ujar Sri.
Ia menjelaskan, korban orangnya tidak neko-neko, anaknya baik dan rajin di sekolah, serta bekerja di rumah. Pihak keluarga juga tidak mengetahui kalau korban berhubungan dengan tersangka.
"Kami tidak tahu kalau NB berhubungan dengan tersangka, dan keluarga korban meminta tersangka dihukum mati saja," katanya.
Sementara, petugas Sabhara di Mapolrestabes Medan memediasi antara keluarga korban dengan tersangka untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bahkan, dari puluhan orang keluarga korban yang datang, hanya ibu korban dipersilahkan masuk menjenguk.
Sebelumnya, kasus pembunuhan yang merenggut nyawa seorang siswi berusia 16 tahun, dan ternyata pelakunya adalah pacarnya sendiri. Tersangka berisinial ISL (20) warga Kecamatan Percut Sei Tuan, dibekuk petugas Sat Reskrim Polrestabes Medan, Rabu,(28/9) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Tersangka merupakan pacar korban, dan sakit hati karena mengetahui Nabibah memiliki pacar lain," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Ia mengatakan, tersangka telah merencanakan pembunuhan terhadap pacarnya, Jumat (16/9) dan menjemput korban di tempatnya bekerja di Daerah Batangkuis. "Setelah menjemput korban, tersangka kemudian membawanya ke lokasi di Pasar IX Percut Sei Tuan, disitu korban dicekik dan setelah lemas diperkosa," kata Mardiaz.