REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Retail (PR) menargetkan perolehan pendapatan lebih dari Rp 14 triliun pada akhir 2016. Hingga Agustus 2016, realisasi pendapatan Pertamina Retail telah mencapai Rp 6,9 triliun.
"Pada 2016, kita prediksi pendapatan lebih dari Rp 14 triliun," kata Direktur Utama Pertamina Retail, Toharso, di gedung Pertamina Pusat, di Jakarta, Jumat (30/9).
Toharso menuturkan pendapatan Pertamina Retail tumbuh rata-rata 20 persen dalam delapan tahun terakhir. Itu terhitung sejak 2008 yakni sebesar Rp 2,8 triliun. Pada tahun lalu, realisasi pendapatan perusahaan berada pada kisaran Rp 10 triliun.
Bisnis penjualan bahan bakar minyak (BBM) menjadi penyumbang terbesar pendapatan Pertamina Retail. Sisanya dari sektor non BBM, seperti cafe dan minimarket. "Presentasinya 70-30," ujar Toharso.
Dalam sehari, menurut Toharso, ada 3.000 transaksi dalam setiap SPBU yang dikelola dan dimiliki Pertamina Retail (SPBU COCO). Saat ini jumlah SPBU COCO sebanyak 136 unit.