Jumat 30 Sep 2016 23:35 WIB

KEK Tanjung Api-Api Masih Berburu Investor

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanjung Api Api
Foto: tataruangpertanahan.com
Tanjung Api Api

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pembangunan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) yang berada di pantai Timur Sumatera Selatan (Sumsel) sampai saat ini belum terjamah investor yang berminat. “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sampai kini masih mencari investor yang benar-benar serius untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api,” kata Kepala Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) Sumsel Ruslan Bahri, Jumat (30/9).

Menurut Ruslan Bahri, sampai saat ini sudah banyak calon investor yang datang dan menyatakan minatnya mengembangkan KEK Tanjung Api-Api. Di antara calon investor yang berminat ada dari Dubai Port World dari Uni Emirat Arab. Tapi belakangan mereka masih pikir-pikir.

Kedatangan calon investor Dubai Port World yang saat ini mengelola KEK Jebel Ali di Uni Emirat Arab (UEA) dan 65 unit terminal pelabuhan di enam benua, datang ke Sumsel setelah diundang langsung Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab pada September 2015 lalu.

Tawaran tersebut mendapat respons positif dari perusahaan di Jazirah Arab tersebut. Satu delegasi dari Dubai Port World telah datang ke Sumsel dan melihat langsung ke areal KEK TAA dan pelabuhan Tanjung Carat di pantai Timur Sumatera tersebut. Delegasi dari Dubai Port World pada pertengahan Maret 2016 lalu telah melihat langsung lokasi KEK Tanjung Api-Api dan bertemu Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Selain Dubai Port World menurut Kepala BP3MD Sumsel, banyak calon investor asing yang datang Sumsel dan melakukan penjajakan untuk berinvestasi di KEK Tanjung Api-Api. “Namun Pemerintah Provinsi Sumsel tetap harus selektif memilih calon investor tersebut. Investor yang berminat juga harus sesuai kriteria dan mampu menawarkan sesuatu yang menarik untuk pembangunan di Sumatera Selatan,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement