REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anindya Novyan Bakrie resmi menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). Anin terpilih sebagai Ketua Umum PRSI periode 2016 - 2020 lewat Musyawarah Nasional (Munas) PRSI yang digelar di Hotel Four Points, Jakarta, Sabtu (1/10).
Anin menggantikan Sandiaga Uno setelah dipilih secara aklamasi oleh 28 Pengurus Provinsi (Pengprov) yang hadir dari 34 Pengprov PRSI.
"Alhamdulillah, Munas PB PRSI berjalan lancar. Hal ini menjadi pujian besar bagi mantan ketua umum kami, Sandiaga Uno," ujar pria berusia 41 tahun ini.
"Diawali Bismillah, semoga semuanya berjalan lancar. Bagi saya pribadi, ini patut disyukuri. Lebih dari itu, ini merupakan tanggung jawab sekaligus pengabdian yang besar," jelasnya.
Terpilihnya Anin secara aklamasi tidak lepas dari mundurnya sang pesaing, Syamsurizal. Ketua PRSI Provinsi Riau itu memutuskan mundur dengan alasan ingin mendukung visi dan misi yang diusung Anin.
"Saya bukannya mundur, tapi ingin bekerja sama dengan baik bersama generasi muda seperti Anin. Saya melihat sosok Anin sebagai calon pemimpin dengan usia yang masih muda. Jika dia berhasil menjalankan tugasnya, tentu ini akan menjadi suatu pengalaman yang ke depannya bisa memberi kejayaan prestasi," kata Syamsu.
Anin punya alasan tersendiri memimpin PRSI. Ia mengaku terdorong oleh semangat para orang tua yang rela mengantar anak-anak mereka untuk giat dan tekun menjalani latihan renang mulai dari pagi hari.
"Sangat disayangkan jika bakat, kerja keras, dan pengorbanan mereka hanya berakhir sebagai atlet kelas dua di level internasional. Indonesia harus punya prestasi lebih baik," kata Anin saat menggelar konferensi pers seusai terpilih.
Selanjutnya Anin bersama tim formatur akan menyusun kepengurusan. Ia mengatakan kepengurusan nanti harus efektif dan ramping.