Ahad 02 Oct 2016 09:17 WIB

Jamaah Tarbiyah Doa Bersama Bagi Korban Banjir Garut

banjir bandang garut (ilustrasi)
Foto: Antara/Adeng Bustomi
banjir bandang garut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menyambut datangnya pergantian tahun baru 1 Muharram 1438 Hijriyah, ribuan jamaah Majelis Tarbiyah Bojong menggelar doa bersama bagi para korban bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat di Kampung Bojong, Kecamatan Wanaraja, Garut, Sabtu.

Para jamaah Majelis Tarbiyah Bojong hadir dari berbagai daerah di Garut, bahkan luar kota, seperti Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Mereka berkumpul memadati masjid, teras rumah warga dan jalanan sekitar masjid Majelis Tarbiyah Bojong.

"Garut saat ini sedang dilanda bencana banjir, kita turut berduka, untuk yang meninggal dunia semoga diridhoi Allah SWT," ungkap KH Benghan Syarifuddin, pimpinan Majelis Tarbiyah.

Sebelum dimulainya peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1438 Hijriyah, semua jamaah diajak untuk doa bersama. Ia mengatakan agenda tahunan setiap 1 Muharam itu selalu digelar jamaah Majelis Tarbiyah Bojong untuk memperat silaturahim umat muslim dan meningkatkan keimanan.

Kegiatan bertemakan Sandang Pangan sama dengan Hakikat Sejahtera itu, kata dia, sebagai upaya mendorong masyarakat termotivasi menjadi lebih baik. "Sandang pangan ini harus menjadi pemikiran mendasar seluruh bangsa, masyarakat untuk mencapai kesejahteraan," kata pria yang akrab dipanggil Aa Benghan itu.

Aa Benghan menambahkan kegiatan itu tidak hanya menggelar pengajian atau doa bersama menyambut Tahun Baru Islam, tetapi digelar juga dengan pembagian paket kebutuhan pokok masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, ada jamaah yang menyumbangkan ayam ternak untuk dibagikan kepada masyarakat. "Acara tahun ini menyiapkan enam ribu paket sembako dan 500 ayam ternak," katanya.

Ia mengatakan seluruh bantuan tersebut dari jamaah yang ingin berkontribusi kepada masyarakat sekitar majelis di tiga kecamatan yakni Wanaraja, Karangpawitan dan Pangatikan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement