REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) AAGN Puspayoga mengingatkan jajaran pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo sebagai produsen gula semut atau coconut sugar agar menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Ia menegaskan pentingnya menjaga kualitas produk, tidak semata memenuhi permintaan.
"Berbeda dengan industri besar yang bisa bermain kuantitas, KUKM harus menjaga kualitas. Saya berharap, KSU Jatirogo bisa meningkatkan produk untuk memenuhi permintaan, tapi dengan tetap menjaga kualitas," ujarnya kepada jajaran pengurus dan anggota KSU Jatirogo, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Ahad (2/10).
Peningkatan produksi dan kualitas produk gula semut harus berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya para anggota KSU Jatirogo. Sebab, kata dia, itulah yang menjadi filosofi koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa Indonesia.
Ia mengakui, pertumbuhan ekonomi yang terjadi seharusnya mampu membuka lapangan pekerjaan, menurunkan pengangguran, dan mengentaskan kemiskinan. Namun faktanya, meski pertumbuhan ekonomi bisa mencapai lima persen, kesenjangan ekonomi tetap tinggi.
"Oleh karena itu, di era pemerintahan Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi harus berkeadilan dengan memberikan perhatian secara serius untuk kalangan koperasi dan UMKM. Pertumbuhan ekonomi jangan hanya dinikmati oleh kalangan satu persen saja," ujarnya.
Puspayoga menilai, pemerintah serius dalam mengembangkan KUMKM, salah satunya dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9 persen per tahun. Tahun depan, suku bunga KUR akan turun lagi menjadi 7 persen.
Bahkan, koperasi juga akan memiliki hak menjadi penyalur KUR. Sedikitnya 15 koperasi telah mengajukan diri meski baru satu koperasi yang dinilai Kemenkop UKM siap dan layak menyalurkan KUR saat ini. "Ini yang dinamakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, dimana KUMKM juga memiliki peran yang tidak kecil," lanjut dia.