REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kejuaraan dunia Tari Liong dan Barongsai akhirnya digelar di Jakarta. Bersamaan dengan perhelatan Tafisa World Sport for All Games yang diikuti tidak kurang dari 87 negara, Persatuan Liong & Barongasai Seluruh Indonesia (PLBSI) di bawah asuhan FORMI bertindak sebagai penyelenggara kejuaraan internasional ini.
Sepuluh negara dan tujuh provinsi dari Indonesia mengirimkan wakilnya ke kejuaraan yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 9 hingga 11 Oktober tersebut. Ketua PLBSI, Nurdin Purnomo mengatakan, kejuaraan ini adalah untuk pertama kalinya kejuaraan dunia Liong dan Barongsai diadakan.
“Baru di sinilah para juara mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu, sekaligus membawa pulang gelar champion of the world. Ini adalah satu-satunya yang diakui untuk tingkat dunia, yaitu penyelenggaraan kejuaraan tingkat multi event di bawah Tafisa,” ujar Nurdin. Pada hari pertama, Ahad (9/10), kejuaraan dunia Tari Liong dan Barongsai menghadirkan kompetisi tari Liong dan Barongsai Timur (Peking Sai atau Singa Peking).
Di dua kategori itu, kontingen Hong Kong terbukti masih terlalu tangguh bagi kontingen lainnya dan membawa pulang medali emas. Di kategori Liong (Dragon Dance), Bekasi membawa pulang medali perak, sedangkan medali perunggu diraih oleh tim dari Jawa Barat. Untuk kategori Barongsai Timur, Vietnam membawa pulang perak, dan tim dari Indonesia meraih medali perunggu. Selain medali, semua pemenang juga mendapatkan trofi dan sertifikat.