REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penundaan Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dikhawatirkan bakal memperpanjang kepengurusan sementara saat ini. Pun penundaan regenerasi kepemimpinan di badan induk sepak bola nasional, berpotensi mengembalikan Ketua La Nyalla Mattaliti yang saat ini sedang menjalani proses hukum.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tak ingin penundaan tersebut terjadi. Meskipun, Juru Bicara di Kemenpora, Gatot Dewa Broto menilai, manuver untuk mengawetkan kepengurusan tersebut, ada peluangnya. “Kami (Kemenpora) memang sempat mendengar adanya spekulasi itu. Tapi, persoalan itu, kami serahkan lagi ke PSSI,” ujar Gatot, saat ditemui di Jakarta, Selasa ( 11/10).
Gatot mengatakan, Kemenpora hanya menghendaki, agar komitmen kepengurusan PSSI melakukan pembenahan bisa tetap berjalan dengan reorganisasi yang sudah direncanakan. Pembenahan badan induk sepak bola nasional tersebut, saat ini berada di fase regenerasi. Kongres Tahunan PSSI pada 17 Oktober mendatang, bakal merombak total kepengurusan inti federasi nasional.
Tapi, menjelang pertemuan tingkat tinggi seluruh anggota federasi nasional tersebut, mencuatkan kegaduhan baru. Kali ini, PSSI dan Kemenpora kembali bersilang pendapat soal di mana kongres bakal digelar. Komite Eksekutif (Exco) PSSI sejak Agustus lalu, sudah memutuskan tuan rumah Kongres Tahunan 2016 di gelar di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada 9 September kemudian, mengeluarkan keputusan agar Kongres Pemilihan tersebut, digelar di Yogyakarta. Dua lokasi kongres tersebut, memecah suara di kepengurusan dan pemilik suara PSSI. Kelompok K-85 yang mengklaim punya 90-an dari 107 suara di kongres, memilih mendukung keputusan Kemenpora agar PSSI memindah lokasi kongres ke Yogyakarta.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Apriliani, Selasa (10/10) mengatakan, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), pun juga Federasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah memutuskan hadir di Makassar. Sementara K-85, sudah menyiapkan gelaran prakongres di Yogyakarta. Persiapan tersebut menyusul keluarnya izin keramaian dari Mabes Polri tentang penyelenggaraan Kongres Tahunan.