REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pergi berwisata pasti akan membuat kita bersemangat karena akan melihat pemandangan, suara-suara, bebauan, rasa dan juga gagasan baru. Ini merupakan kesempatan menjelajah tempat-tempat yang belum diketahui dan juga belajar mengenai dunia kita dan terutama sekali mengenai diri sendiri.
Tapi pergi berwisata tidak melulu soal menikmati pantai dan matahari terbenam. Bepergian ke luar negeri bisa juga berakhir buruk jika Anda tidak mengetahui adat setempat dan kebudayaan mereka yang harus Anda taati. Bahkan pada faktanya perjalanan melancong bisa jadi berakhir dengan denda yang besar, pemenjaraan dan bahkan hukuman fisik.
Sejalan dengan kasus warga Australia yang mendapat masalah saat menonton Grand Prix di Malaysia untuk sesuatu yang tidak akan menyita banyak perhatian di Australia, ada banyak kejadian lain yang bisa membuat wisatawan terjebak dalam masalah pelik gara-gara ketidakpedulian mereka terhadap hukum dan adat setempat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan: "Warga Australia yang melancong dapat ditangkap jika mereka tidak melakukan penelitian terlebih dahulu atau berasumsi negara lain sama seperti Australia."
"Baru-baru ini kita menyaksikan bagaimana sejumlah warga Australia terlibat masalah di Dubai karena mengunggah materi yang tidak sopan di media sosial. Di Thailand karena membawa obat-obatan tertentu yang diresepkan dokter, serta bermesraan di depan publik di sejumlah tempat."
Pemerintah Australia menyediakan layanan konsular kepada lebih dari 1.250 warga Australia yang ditangkap saat berwisata sepanjang 2014–2015. Jadi sebelum Anda mengalami kerugian dalam petualangan di luar negeri berikutnya, sisihkan waktu sebentar memeriksa sejumlah tips berikut. Mungkin saja tips ini dapat menyelamatkan perjalanan Anda.
Rencanakan Sejak Awal
Bahkan perjalanan wisata yang mendadak saja biasanya tetap membutuhkan sejumlah perencanaan. Misalnya, memesan tiket pesawat, akomodasi, menukarkan uang. Jadi ada baiknya juga untuk melakukan sedikit penelitian mengenai daerah yang akan dituju, aturan dan UU apa saja yang dimiliki negara tersebut.
Anda tidak perlu menjadi pakar atau ahli mengenai proses hukum mereka, tapi cukup dengan mengetahui harapan dan sikap dari agama mayoritas atau kebudayaan di sana mengenai makanan dan minuman, pakaian dan merayakan sesuatu itu bisa menjadi awal yang baik untuk dilakukan.
Juru bicara DFAT menambahkan: "Anda harus selalu meneliti daerah tujuan anda untuk tujuan keselamatan dan informasi keamanan dan memahami hukum setempat dan juga adat istiadatnya."
"UU Australia tidak berlaku di negara lain dan paspor Australia anda bukan kartu untuk bisa bebas dari penjara,” demikian ditambahkan.
Layanan Pelancong Pintar atau Smart Traveller DFAT yang disediakan oleh Australia merekomendasikan, jika ragu-ragu carilah nasehat dari warga setempat.