REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak tertib saat menyeberang jalan bisa berakibat fatal terhadap keselamatan diri sendiri. Karena itu, setiap orang termasuk anak-anak harus mengetahui etika sebagai pejalan kaki dan menyeberang jalan dengan cara yang benar.
"Berjalan di trotoar hingga menyeberang lewat zebra cross, jembatan penyeberangan orang (JPO), persimpangan, dan rel kereta api, semua ada etikanya," ungkap Supervisor CSR PT Marga Mandalasakti (MMS) Bedah Bimantoko saat menjadi pemberi materi pada Hari Aksi Cerdas 2016 di SDN Pejaten Timur 20, Jakarta, Selasa (11/10).
Lewat materi Marga Mandalasakti Berbagi Ilmu Sama Aku, ia menyampaikan kepada 150 murid kelas tiga dan empat SD mengenai cara menyeberang di zebra cross atau persimpangan jalan. Bedah menyebutkan formula 4T yaitu tunggu sejenak, tengok kanan, tengok kiri, dan tengok kanan lagi.
Sementara, saat berada di JPO, Bedah mengingatkan untuk berhati-hati saat melangkahi anak tangga. Jangan berlari, dan gunakan sisi kiri agar tak menghalangi orang dari arah berlawanan atau yang mau mendahului.
Bagaimana jika tak ada zebra cross maupun JPO, Bedah menyarankan siswa untuk mencari tempat aman menyeberang yang bisa melihat lalu lintas dari segala arah sekaligus pengguna kendaraan bisa melihat posisi penyeberang.
Jika memungkinkan, anak dianjurkan meminta bantuan orang dewasa atau menyeberang bersama-sama sambil mengangkat tangan. Bila tidak ada orang dewasa, tetap gunakan aturan 4T kemudian menyeberanglah ketika jalanan lengang atau kendaraan telah melambatkan laju dan berhenti.
"Demikian pula saat menyeberang rel KA, berhentilah sejenak, dan lihat ke segala arah. Jangan coba-coba menyeberang ketika portal KA sudah diturunkan," ujar Bedah mengampanyekan Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas di kegiatan CSR PT MMS bersama anggota ASTRA Infralog lainnya itu.