Kamis 20 Oct 2016 16:11 WIB

Dapat Pinjaman dari JBIC, PLTGU Priok Segera Dibangun

Penandatanganan pemberian kredit sindikasi oleh JBIC kepada PLN.
Foto: istimewa
Penandatanganan pemberian kredit sindikasi oleh JBIC kepada PLN.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Satu lagi proyek pembangkit yang merupakan bagian dari program 35 ribu megawatt (MW) segera dimulai pembangunannya oleh PLN. Pembangkit listrik tenaga gas (PLTGU) dengan kapasitas 800 MW yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, hari ini telah ditandatangi perjanjian pendanaannya oleh PLN dan JBIC (Japan Bank for International Cooperation).

PLN diwakili oleh Murtaqi Syamsuddin, direktur bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, sedangkan JBIC diwakili oleh Hideo Naito, global head of infrastructure and environment finance group. Penandatangan perjanjian ini dilakukan di Kementerian Keuangan, Jakarta (20/10), di sela acara Forum Dialog Kebijakan antara JBIC dengan Kementerian Keuangan.

Biaya proyek PLTGU 800 MW Priok secara keseluruhan sebesar 437 juta dolar AS. PLN mendanai dengan ekuitasnya sebesar 127 juta dolar AS dan sisanya sebesar 310 juta dolar AS didanai dengan pinjaman dari sindikasi bank yang dipimpin oleh JBIC. Beberapa bank lain yang terlibat dalam pendanaan proyek ini adalah Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Mizuho, dan ANZ.

Pinjaman untuk proyek ini menggunakan skema pinjaman langsung tanpa jaminan Pemerintah Indonesia. Ini adalah kali kedua JBIC bersedia memberikan pinjaman langsung kepada PLN tanpa jaminan pemerintah. Proyek pertama yang didanai oleh JBIC tanpa jaminan pemerintah adalah PLTU Lontar 315 MW yang sekarang sudah dalam tahap konstruksi.

Murtaqi menjelaskan ini adalah pinjaman jangka panjang dengan tenor sekitar 15 tahun. Pendanaan dengan skema tanpa jaminan pemerintah ini menjadi alternatif pendanaan selain dari pasar obligasi maupun dari lembaga-lembaga multilateral. “Keuntungannya, PLN tidak terkena negative carry, selain itu prosesnya juga cukup cepat”, ujar dia.

PLTGU Priok 800 MW akan dikerjakan oleh Mitsubishi yang bermitra dengan PT Wasamitra Engineering dengan skema EPC (Engineering Procurement Construction). Lahan untuk proyek ini sudah dikuasai oleh PLN dan sudah dilakukan land clearing guna diserahkan kepada pihak kontraktor EPC.

Proyek ini diharapkan selesai pada pertengahan 2019. PLTGU Priok 800 MW adalah pembangkit berbahan bakar gas alam, akan berperan sebagai load follower yang akan memasok listrik dan menjaga kualitas tegangan bagi Jakarta dan sistem Jawa-Bali secara keseluruhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement