REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Lima desa di dua kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, terendam banjir akibat hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (22/10) malam hingga Ahad dini hari (23/10).
"Sebagian besar warga yang dilanda banjir setinggi 1,5 meter itu masih menggenangi permukiman," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Ahad.
Banjir tersebut akibat luapan sungai setelah diguyur hujan deras di daerah itu. Diperkirakan banjir akan meluas karena curah hujan hingga kini masih terjadi, meskipun intensitas ringan dan sedang. Karena itu, ia mengimbau warga agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari korban bencana alam.
"Kami mengintruksikan aparat kecamatan dan desa dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material cukup besar," katanya.
Menurut dia, saat ini banjir yang merendamkan lima desa dengan penduduk sebanyak 574 kepala keluarga (KK) tersebar di Kecamatan Banjarsari antara lain Desa Umbul Jaya 20 KK, Taman sari 40 KK, Ciruji 45 KK dan Cikeusik 445 KK. Sedangkan, ujar dia, Kecamatan Cibadak yakni Desa Cimenteng Jaya 360 KK.
Banjir di daerah itu akibat meluap Sungai Cilemer dan Sungai Cisangu. "Semua rumah mereka terendam banjir karena lokasinya berada di sekitar sungai," katanya.
Kaprawi mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan banjir karena sudah memasuki musim penghujan.
Pemerintah daerah telah menyalurkan kepada warga korban banjir antara lain beras, mie instan, air mineral, sarden dan peralatan dapur. Selain itu juga bantuan pakaian bekas dan selimut.
Sejumlah warga Ciruji Kecamatan Banjarsari mengaku bahwa mereka kini tinggal di kantor desa dan sekolah yang selamat dari genangan air banjir. "Kami berharap banjir segera surut dan kami bisa kembali ke rumah untuk membersihkan sampah dan lumpur," kata Maman Sahputra (45tahun), warga korban banjir.