Ahad 23 Oct 2016 21:27 WIB

Warga Diingatkan Cuci Bersih Cabai

Pedagang mengatur cabai di lapak pasar tradisional.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang mengatur cabai di lapak pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, mengingatkan warga kota agar mencuci cabai dengan air mengalir untuk menghilangkan zat berbahaya pada cabai. "Sebagian besar cabai di Padang berasal dari luar Sumbar seperti Jawa dan Medan kemungkinan ada beberapa pedagang menggunakan zat yang berbahaya sehingga cabai selalu terlihat segar," kata Sekretaris Dinas Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi Kota Padang Nasril di Padang, Ahad (23/10).

Meskipun pihaknya sering melakukan uji petik untuk melihat zat berbahaya pada cabai, namun sejauh ini tidak menemukan kandungan yang berbahaya. Pemkot tetap meminta warga Kota Padang untuk berhati-hati.

Ia mengakui pada cabai di Padang memang ditemukan kandungan zat pestisida, namun tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Ia mengatakan, apabila kandungan zat pestisida tersebut melebihi ambang batas yang telah ditentukan akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kepolisian dan Dinas Pertanian setempat.

Dinas Pertanian akan mencari tahu kenapa pada cabai ditemukan kandungan pestisida yang melebihi ambang batas dan apabila disengaja kepolisian akan menindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, Dinas Pertanian akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian asal cabai itu berasal untuk menyosialisasikan kepada petani agar tidak menggunakan pestisida yang berlebih.

"Pestisida berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia terlebih dalam jumlah yang banyak dan berkelanjutan," ujarnya. Karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi baik kepada pedagang agar disampaikan kepada pembeli cabai di tempatnya agar mencuci cabai dengan air mengalir.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar menyatakan 60 persen cabai yang diproduksi oleh petani di provinsi itu dijual ke luar Sumbar. Masyarakat Sumbar khususnya Kota Padang kebanyakan mengonsumsi cabai yang berasal dari Jawa, Lampung dan Bengkulu," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar Yustiadi. Ia mengatakan, dijualnya cabai Sumbar ke luar daerah karena kualitas cabai dari daerah itu bagus sehingga dapat dipasarkan ke luar daerah dengan harga tinggi serta dapat menguntungkan petani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement