REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengaku tidak mempermasalahkan angka yang akan menjadi nomor urut mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017.
"Soal nomor urut sama saja. Untung hanya tiga pasangan calonnya, kalau enam repot karena harus pakai dua lengan. Pokoknya satu, dua, atau tiga sama saja," ujar Anies di Balai Sudirman, Jakarta, Senin (24/10).
Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai nomor urut bukan menjadi alasan utama masyarakat Jakarta, untuk memberikan hak suaranya pada Pilkada serentak mendatang. "Mereka akan lebih membicarakan nuansa Jakarta lima tahun ke depan, bukan hanya Anies dan Sandi, Pak Basuki dan Pak Djarot, atau Mas Agus dan Bu Sylvi," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Sandiaga Uno punya makna tersendiri di balik nomor urut pasangan calon pemimpin ibu kota, yang akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada Selasa (25/10).
"Satu pasti bagus, karena nomor satu. Kalau nomor dua punya kisah keramat, ini nomor kemenangan Pak Jokowi saat Pilpres. Sedangkan tiga itu jarinya akan berbentuk huruf w, inisial 'win' (menang)," kata Sandiaga.
Kendati demikian, pengusaha asal Gorontalo, Sulawesi ini mengaku tidak mengincar sebuah angka sebagai nomor urutnya kelak. Terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur?DKI Jakarta yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada Senin, untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Ketiga pasangan tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura. Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.