Jumat 28 Oct 2016 06:02 WIB

Paslon Pilkada Tasik Lari Selamatkan Diri, Kapolres Minta Maaf

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham
Menghindar dari gas air mata (ilustrasi).
Foto: Reuters/Sertac Kayar
Menghindar dari gas air mata (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tiga pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Kota Tasikmalaya menghadiri acara simulasi pengamanan (sispam) di Terminal Indihiang, Kamis (27/10). Sebelum acara itu usai, sejumlah peserta Pilkada memillih menyelamatkan diri karena ada insiden kecil.

Paslon Budi Budiman-Muhammad Yusuf, Dicky Chandra-Denny Romdoni dan Dede Sudrajat-Asep awalnya ke lokasi acara sispam dengan senyum. Ketiga paslon itu duduk bersebelahan. Mereka menyaksikan acara sispam dengan tenang.

Hingga terjadi insiden ketika asap dari gas air mata yang dimentahkan petugas polisi malah mengarah ke barisan penonton, di mana ketiga paslon sedang duduk. Seperti halnya penonton lain, ketiga paslon itu segera pergi meninggalkan lokasi.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Dicky Chandra beserta timsesnya lari menuju mobil pribadinya yang berjarak sekitar 100 meter. Sementara, paslon Budi-Yusuf, Denny dan Dede malah langsung meninggalkan lokasi sispam.

Bahkan, ketika efek gas air mata lenyap, mereka tak kunjung kembali ke lokasi. Hanya nampak, Dicky dan Asep yang kembali ke lokasi guna menyaksikan sispam hingga usai.

Menanggapi insiden tersebut, Kapolresta Tasikmalaya AKBP Arif Fajarudin meminta maaf sebesar-besarnya. Ia menjelaskan rencananya gas air mata memang dilontarkan, namun jaraknya jauh dari lokasi penonton. Tapi apa bisa dikata, ternyata angin yang berhembus malah menghempaskan gas air mata menuju penonton.

"Saya minta maaf karena gas air mata malah kena ke arah penonton, ini sesuatu yang di luar rencana kita," katanya dalam pidato penutupan sispam.

Sementara itu, Dicky mengaku baru pertama kali merasakan efek gas air mata. Meski sempat lari, ia merasa kegiatan sispam berlangsung seru dan meriah. Ia mengaku mengantuk selama proses sispam, sehingga semprotan gas air mata malah membuatnya 'melek'. "Lumayan ada kesempatan buat saya bersosialisasi bahwa perih juga kena ini (gas air mata)," katanya. "Saya kemarin ada kegiatan malam, jadi bangun pagi banget. Nah pas asap gas air mata datang saya masih ngantug, nah kena asep ini malah jadi melek, sesak juga sih, tapi seru," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement