REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sebanyak delapan keluarga terdiri atas 22 jiwa warga perbukitan Menoreh di Dusun Palungan, Desa Sidosari, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengungsi akibat longsor. Peristiwa longsor terjadi pada Ahad (30/10) malam.
Kepala Desa Sidosari Makmun Triyono menyebutkan, mereka yang mengungsi tersebut keluarga Tohirin, Fahrur, Ismanto, Faizin, Sayidin, Ahmad Mudi, Malikatun dan Artiah. Mereka mengungsi di rumah Muh Hisyam dan Yusuf. Ia mengatakan pada Ahad malam hujan mengguyur Desa Sidosari dan sekitar pukul 21.00 WIB tebing di atas permukiman di Dusun Palungan tiba-tiba longsor. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Rumah warga persis di bawah tebing, sedangkan di atasnya difungsikan sebagai persawahan. Adapun tebing yang longsor dengan panjang sekitar 50 meter, lebar 100 meter," kata dia, Senin (31/10).
Sebelumnya, katanya, sekitar 35 hari lalu bencana longsor juga terjadi di daerah tersebut, tiga rumah warga tertimpa longsoran hingga rata dengan tanah. Ia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan nantinya warga berada di pengungsian. Namun, jika kondisi sudah aman mereka bisa kembali lagi.
"Kami berharap warga mendapatkan bantuan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya," katanya.
Ia menuturkan di Desa Sidosari terdapat empat dusun yang rawan bencana tanah longsor, yakni Dusun Kranjang Lor 1, Kranjang Lor 2, Palungan, dan Banaran. Ia mengatakan di Dusun Palungan terdapat sekitar 93 rumah warga, dari hari ke hari tanah di dusun tersebut diketahui terus bergerak.