REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pemimpin Organisasi Badr, Hadi al Amiri mengatakan, pasukan militan Syiah siap berperang menghadapi ISIS di Suriah jika ISIS telah dikalahkan di Kota Mosul.
"Jika memang harus, kami siap berperang melawan ISIS di Suriah. Kami yakin kalau ISIS di Suriah tak dihabisi sampai akar-akarnya mereka akan membahayakan bagi Irak," katanya, Senin, (30/10).
Koalisi pasukan militan Syiah, terang Amiri, terdiri dari militan Syiah yang berasal dari berbagai negara. Mereka dikenal dengan nama Hashid Shaabi atau Popular Mobilisation.
Popular Mobilisation siap merangsek masuk ke Suriah untuk menghancurkan ISIS demi menyelamatkan Irak. Namun ini dilakukan jika Mosul sudah selesai direbut kembali dari tangan ISIS.
Popular Mobilisation secara resmi akan melaporkan semua perkembangan melawan ISIS kepada Perdana Menteri Irak Haider al Abadi. Namun jika mereka masuk ke Suriah berarti Irak secara formal akan terlibat perang sipil di Suriah.
Dalam kesempatan itu, Amiri juga berharap pertempuran di Mosul tak semengerikan dan semerusak pertempuran di Allepo, Suriah. "Kami takut Mosul akan hancur seperti Allepo namun kami berharap itu tak terjadi," ujar dia seperti ditulis reuters
Dalam pertempuran di Mosul, lanjutnya, militan Syiah tak akan mendapat bantuan langsung dari tentara Amerika. Juru Bicara Popular Mobilisation Ahmed al Asadi mengatakan, mereka siap berperang di Suriah melawan ISIS. "Namun kami akan berperang di Suriah hanya setelah Mosul sudah direbut dari tangan ISIS."