REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejak pagi massa berduyun-duyun mendatangi area seputar Monas dan Masjid Istiqlal untuk mengikuti aksi damai dugaan penistaan agama oleh Ahok. Meski didatangi ratusan ribu umat Islam namun taman-taman di sekitar patung kuda depan gedung Bank Indonesia tetap bersih dan rapih.
Tak ada tumpukan sampah berserakan di sana. Bahkan botol-botol minuman dan kardus-kardus makanan tidak terlihat tergeletak mengotori taman. Juga plastik atau kertas pun tidak terlihat.
Rupanya, selain kesadaran pendemo untuk tidak buang sampah sembarangan, juga peran relawan-relawan pemungut sampah menjadi berarti. Di area aksi, tampak tim pemungut sampah ini berkeliling mencari atau mengambil sampah dengan kantong plastik hitam besar.
"Ini kesadaran kita untuk ikut menjaga damai dan indahnya aksi ini," kata Nurhayati, relawan pemungut sampah, asal Lebak Bulus, Jakarta.
Nurhayati bercerita para pemungut sampah ini mendatangi titik-titik di mana peserta demo sedang makan. Mereka juga berdiri di pinggir jalan yang dipenuhi pendemo sambil mengambil sampah dari mereka.
Aksi damai, kata dia, harus berlangsung santun, tenang, dan bersih. "Tidak boleh ada sampah berserakan yang hanya merusak niat suci demo," kata ibu dua anak ini yang mengaku spontan menjadi relawan.
Nurul, warga Tangerang yang juga menjadi pemungut sampah, mengatakan lebih memilih peran pembersih dalam aksi ini. Datang ikut rombongan bus dari tempat tinggalnya, Nurul mengaku bangga bisa ikut menjaga bersih dan tertib meski ada ratusan ribu orang berkumpul.
"Teman saya juga ikut jadi pemungut sampah meski dia bukan Muslim," kata Nurul.