Ahad 06 Nov 2016 17:01 WIB

Doa Lintas Agama Diharapkan Perkuat Persatuan NKRI

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Peserta mengikuti jalan sehat dan doa bersama lintas agama untuk pahlawan bangsa saat melintasi Jalan MH Thamrin Jakarta, Ahad (6/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peserta mengikuti jalan sehat dan doa bersama lintas agama untuk pahlawan bangsa saat melintasi Jalan MH Thamrin Jakarta, Ahad (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) menggelar kegiatan jalan sehat dan doa lintas agama di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta pada Ahad (6/11). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November mendatang.

Melalui kegiatan tersebut masyarakat berharap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat lebih mempererat persatuan dan kesatuan dengan mengenang perjuangan serta jasa para pahlawan. Dalam kegiatan tersebut perwakilan setiap agama pun hadir untuk memanjatakan doa.

Salah seorang peserta jalan sehat dan doa lintas agama di Bundaran HI, Naya Nurindra (32 tahun) mengatakan, ikut kegiatan jalan sehat sejak pukul 06.30 WIB. Menurutnya, kegiatannya bagus karena mengapresiasi jasa-jasa yang telah dilakukan para pahlawan.

Ia menerangkan, dalam kegiatan tersebut mulai dari yang kecil seperti anak-anak pramuka sampai keluarga pahlawan berkumpul mengikuti kegiatan. "Terus memanjatkan doa dari berbagai macam agama, jadi bagus menurut saya," kata Naya yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan swasta di Jakarta kepada Republika.co.id, Ahad (6/11).

Ia mengungkapkan, kemarin banyak isu perpecahan di Indonesia. Dengan melakukan doa lintas agama sambil memperingati Hari Pahlawan, mudah-mudahan NKRI semakin bersatu. "Tadi juga di panggung memanjakan berdoa yang diwakili umat Islam, Kristen dan agama lain," katanya.

Peserta lainnya, Suroto (50) yang juga seorang karyawan swasta di Jakarta mengungkapkan, sangat mengapresiasi kegiatan jalan santai, doa lintas agama dan memperingati Hari Pahlawan. Melalui kegiatan itu, dia mengatakan, diharapkan semua umat beragama di Indonesia rukun. "Harapannya tentu agama itu rukun, enggak ada saling menghina, kalau bisa seperti itu, Indonesia bersatu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement