Selasa 08 Nov 2016 05:40 WIB

Harga Emas Turun Tajam Jelang Pilpres AS

Red: Nidia Zuraya
Emas Batangan (Ilustrasi)
Foto: AP Photo
Emas Batangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun tajam pada Senin (7/11) atau Selasa (8/11) pagi WIB, setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) membebaskan calon presiden AS Hillary Clinton dari dugaan pembocoran informasi rahasia pemerintah.

Direktur FBI James Comey, lewat surat yang ditujukan kepada parlemen AS, menyatakan tidak ada pelanggaran pidana yang berhubungan dengan surat-surat elektroniknya, saat Clinton menjabat Menteri Luar Negeri (Menlu) AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun tajam 25,1 dolar AS, atau 1,92 persen, menjadi menetap di 1.279,40 dolar AS per ounce.

Semua fokus pada pemilihan presiden AS, tapi ketakutan investor mereda atas kemungkinan calon presiden AS Donald Trump memenangkan pemilu AS. Banyak yang percaya bahwa jika terpilih, Trump akan melakukan negosiasi ulang atau menghapuskan kesepakatan perdagangan AS, secara drastis mendestabilisasi pasar, yang menggabungkan angka-angka kesepakatan perdagangan itu menjadi model-model algoritma perdagangan dan penilaian.