REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton memiliki kesempatan besar hingga 90 persen dalam pemilihan presiden mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik. Sedangkan survei terhadap pemilihan Trump di berbagai komunitas kulit putih, kulit hitam, dan hispanik hasilnya cukup mengecewakan.
Menurut survei proyek bangsa yang diambil pada Selasa, (8/11), Clinton unggul 42 hingga 45 persen dalam pemilihan suara. Ia memenangkan 303 suara pemilih, sedangkan Trump hanya meraih 235 suara pemilih.
Florida, Michigan, Pennsylvania rata-rata pemilih mencoblos Clinton. Trump bisa berharap menang di Arizona, negara bagian yang merupakan basis orang-orang Republik.
Jika Trump ingin menang ia harus memenangkan suara kulit putih sebab keturunan kulit hitam dan hispanik sepertinya akan lebih banyak yang memilih Clinton. Di North Carolina orang-orang banyak yang sudah melakukan pemilihan presiden terlebih dulu.
Trump memenangkan suara kulit putih di North Carolina sebanyak 30 persen. Sedangkan Clinton memenangkan suara kulit hitam sebanyak 85 persen.
Baca juga, Trump Kewalahan Hadapi Hillary.
Clinton menang tipis dari Trump di Florida antara 47 hingga 48 persen. Clinton mendapatkan suara terbanyak dari kulit hitam, disusul suara dari hispanik. Sedangkan Trump mendapatkan suara terbanyak dari kulit putih sebesar 30 persen.
Survei proyek bangsa merupakan survei yang dilakukan terhadap 15 ribu orang setiap minggu di 50 negara bagian ditambah Washington DC.
Ikuti Whatsapp Channel Republika