Rabu 09 Nov 2016 12:30 WIB

Inggris Siagakan 1.200 Tentara Hadapi Banjir Musim Dingin

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Foto: AP Photo/Max Nash
Perdana Menteri Inggris Theresa May.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri Inggris Theresa May mengerahkan tiga batalion yang terdiri dari 1.200 tentara untuk menghadapi kemungkinan banjir musim dingin yang akan melanda Inggris. Seluruh tentara akan disiagakan selama 24 jam.

Pemerintah Inggris mendapat kritikan setelah hujan deras mengancam ribuan keluarga pada musim dingin tahun lalu. Badai memaksa warga dievakuasi dari rumah dan menyebabkan sejumlah kerusakan di wilayah utara Inggris.

Keterlibatan tentara kali ini merupakan bagian dari program penanggulangan banjir. Sebelumnya Pemerintah Inggris juga telah mengutus 105 petugas yang siap membantu di sektor energi untuk mencegah pemadaman saat badai.

"Kami ingin memastikan warga Inggris selamat, hangat, dan tetap sehat selama musim dingin. Itulah sebabnya kami bekerja sama untuk mempersiapkan musim dingin dengan menyediakan vaksinasi flu dan menyediakan sumber daya untuk menangani banjir," ujar anggota kabinet Inggris, Ben Gummer seperti dikutip dari The Guardian.

Pekan lalu pemerintah mendapat kritik dari komite parlemen menuntut adanya perbaikan sistem pengelolaan banjir. Mereka meminta komisaris Badan Lingkungan Hidup agar mengawasi penangulangan banjir di wilayah dekat pesisir dan sungai.

"Kami meminta pengaturan kembali pengelolaan resiko banjir. Pengelolaan saat ini tidak efisien dan tidak efektif," ujar pimpinan komite, Neil Parish.

Pemerintah mengatakan, Badan Lingkungan Hidup menghadapii resiko banjir empat kali lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Oleh karena itu, anggota batalion dilatih untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah akibat banjir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement