Sabtu 12 Nov 2016 16:21 WIB

JK: Hanya Dua Hal yang Dibanggakan Muslim Indonesia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agung Sasongko
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) berpendapat, sampai saat ini, Muslim di Indonesia hanya bisa membanggakan dua hal. Dua hal yang biasa dibanggakan tersebut adalah karena Muslim di Indonesia merupakan terbesar jumlahnya. Selain itu, Muslim di Indonesia juga menganut paham moderat dan plural.

"Dalam membicarakan keislaman, kita selalu bangga pada dua hal saja. Muslim di Indonesia adalah Muslim yang moderat, plural. Dan kita Muslim terbesar jumlahnya," kata JK saat memberi sambutan dalam acara Kongres Nasional Keluarga Alumni KAMMI di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (12/11).

Namun begitu, kata JK, Muslim di Tanah Air belum bisa membicarakan cara menghadapi masalah ekonomi. Maka dari itu, menurutnya, akan lebih baik jika dua hal yang biasa dibanggakan umat Muslim di Indonesia itu bisa diseimbangkan dengan kiprahnya dalam memajukan ekonomi.

"Tapi kalau membicarakan soal ekonomi masih sulit. Mari kita seimbangkan kedua hal tersebut dengan inovasi," ucap JK.

JK melanjutkan, sejatinya Muslim di Indonesia bisa menjadi pengusaha. Sebab, biar bagaimana pun, menurutnya pengusaha mempunyai andil besar dalam memajukan ekonomi di negara ini.

"Kemajuan bangsa memang perlu politisi, tapi siapa yang menggerakkan ekonomi? Yakni para pengusaha. Karenanya, mari kita seimbangkan, bagaimana memajukan ekonomi bangsa ini," tutur JK.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement