Senin 14 Nov 2016 15:53 WIB

Taliban 'Beruntung' Donald Trump Jadi Presiden AS

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok Taliban.
Foto: Reuters
Kelompok Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok ekstremis berencana menggunakan kemenangan Donald Trump di Amerika Serikat sebagai alat propaganda untuk memanggil anggota radikal di Afganistan dan Aljazair untuk bergabung bertempur di medan perang melawan kezaliman barat.

 

Komandan Taliban sekaligus pendukung ISIS Abu Omar Khorasani mengatakan, kampanye Trump yang penuh kebencian terhadap Islam bahkan akan melarang muslim masuk ke Amerika merupakan propaganda yang bagus untuk perekrutan anggotanya. "Kampanye Trump menguntungkan dan mempermudah rekruitmen anggota baru kami," katanya, Senin, (14/11).

Trump, ujar  Khorasani, merupakan seorang maniak. "Ujaran kebencian Trump terhadap Muslim malah menguntungkan kami, ribuan orang mau jadi anggota kami."

Seorang tokoh agama di Irak, Moqtada al Sadr mengatakan, Trump selama ini tak bisa membedakan antara kelompok ekstrimis dan kelompok moderat di dunia Islam. "Pandangan Trump yang menilai semua muslim itu adalah kelompok ekstrimis malah semakin meningkatkan ekstrimisme, itu tak bagus."

Penasehat Pemerintah Irak Hisham al Hashemi mengatakan, kelompok-kelompok ekstrimis akan mengutip pidato Trump saat ia pertama kali ia berpidato sebagai presiden. Mereka akan menggunakan pidato Trump sebagai alat propaganda untuk mendapatkan dukungan dan menarik para simpatisan mereka. 

"Alqaidah dikenal strategi rekruitmennya yang memanfaatkan berbagai kutipan pidato-pidato dari Gedung Putih maupun pemerintah-pemerintah barat lainnya," ujar Hashemi.

Baca juga,  Hillary Clinton Ucapkan Selamat ke Donald Trump.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement