Selasa 15 Nov 2016 14:46 WIB

Kubu Jessica dan Mirna Turut Berbelasungkawa untuk Prof Sarlito

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Pakar psikologi Sarlito Wirawan Sarwono.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pakar psikologi Sarlito Wirawan Sarwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Mirna Salihin dan Jessica Kumala Wongso turut berbelasungkawa atas meninggalnya profesor yang pernah menjadi saksi ahli yang didatangkan jaksa dalam kasus 'kopi sianida', Sarlito Wirawan Sarwono. Guru besar psikologi Universitas Indonesia (UI) tersebut meninggal di RS PGI Cikini, Jakarta Pusat, Senin (14/11) sekitar pukul 22.15 WIB.

Ketua Tim Kuasa Hukum Jessica, Otto Hasibuan turut mengucapkan bela sungkawa setelah dirinya mendengar kabar meninggalnya Prof Sarlito. "Iya, tadi malam saya dengar kabar. Kami ucapkan selamat jalan buat Pak Sarlito. Kami ucapkan turut berbelasungkawa," ujar Otto saat dihubungi, Selasa (15/11).

Kendati demikian, ia mengaku tak mengenal dekat dengan Prof Sarlito. Kata dia, Ia hanya mengenalnya sebagai seorang akademisi dan juga saksi ahli dalam persidangan kasus 'kopi sianida' di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Otto tidak ingin berkomentar banyak terkait kiprah Sarlito sebagai pakar psikologi yang sempat dihadirkan pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang Jessica. Otto hanya mendoakan agar almarhum menghadap Tuhan dengan tenang. "Mudah-mudahan Tuhan menerima amal ibadahnya, dan mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucap Otto.

Sementara, dari kubu Mirna mengalir dari ucapan suami Mirna langsung, yaitu Arief Sumarko. Arief juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Prof Sarlito yang disebabkan karena mengalami pendarahan di ususnya. Menurut Arief, keluarganya bahkan akan melayat ke rumah duka di Kompleks UI Ciputat, Tengerang Selatan.

"Kami turut berbela sungkawa ya. Nanti rencananya Pak Edi (Darmawan Salihin) yang mewakili pihak keluarga, nanti datang ke rumah duka. Kami juga sudah kirim bunga, turut berduka cita," kata Arief.

Arif mengatakan, dia baru mengenal Prof Sarlito setelah beberapa kali dihadirkan untuk memberikan keterangan pada kasus pembunuhan Mirna. "Beliau orang yang luar biasa, cukup baik. Dan saya yakin pelajar-pelajar di UI pasti berduka, kehilangan‎. Saya sendiri saja kaget kok cepat. Padahal pas di persidangan kelihatan sehat-sehat saja," ucap Arief.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement