REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Musripan mengakui setelah terjadi gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR), ada gempa susulan pada pukul 22.25 WIB, namun skalanya makin mengecil, yakni 4,2 SR.
"Jika lokasi gempa pertama berada di 127 Km tenggara Malang dengan episenter terletak pada koordinat 9.32 LS dan 113.12 BT, gempa susulan pada lokasi 9.30 LS, 113.14 BT 121 Km barat daya Tempeh, Lumajang, Jawa Timur," kata Musripan ketika dikonfirmasi di Malang, Kamis (17/11).
Ia mengatakan gempa susulan itu hanya terjadi satu kali dan semakin mengecil dibandingkan dengan gempa pertama karena energi yang dilepaskan semakin berkurang. Namun demikian, gempa susulan itu biasanya lebih berbahaya karena apabila tembok rumah sudah retak, bila terjadi getaran akan cepat roboh.
Menyinggung kerugian atau korban akibat gempa yang dirasakan warga di sejumlah daerah itu, Musripan mengatakan masih menurunkan tim untuk melakukan survei ke sejumlah kecamatan yang dilaporkan terdampak cukup parah, di antaranya di Kecamatan Sumbermanjing, Ampelgading, Dampit, Pagelaran, Turen, dan Sumberpucung.
Berdasarkan laporan yang diterima BMKG Karangkates, ada delapan rumah di Kecamatan Ampelgading yang rusak akibat gempa. Kerusakan berupa tembok dan atap rumah jebol. Selain itu, beberapa rumah juga dilaporkan temboknya mengalami retak.
Selain di Ampelgading, di beberapa kecamatan tersebut, juga ada beberapa rumah yang rusak, namun tidak ada korban jiwa. "Tim kami yang beranggotakan tiga orang sudah meluncur ke sejumlah kecamatan yang dilaporkan mengalami guncangan cukup parah dan terjadi kerusakan. Nanti kalau tim kami sudah kembali, pasti saya informasikan bagaimana hasilnya," kata Musripan.
Gempa berkekuatan 6,2 SR (Rabu, 16/11) sekitar pukul 22.10 yang melanda wilayah Malang Raya juga dirasakan di sejumlah daerah di Jatim, bahkan di Jateng dan Bali. Gempa tersebut tidak berpotensi terjadi tsunami.
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement