REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Bawaslu DKI M Jufri menjelaskan di dalam Undang-Undang tidak ada penjelasan secara konkret terkait keikutsertaan anak-anak dalam kampanye. "Di dalam UU itu hanya yang boleh berkampanye adalah warga negara yang berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Intinya yang boleh ikut berkampanye yang punya hak pilih, kalau dia tidak punya hak pilih untuk apa ikut kampanye," kata Jufri saat dihubungi, Jumat (18/11).
Jufri melanjutkan, bila ada anak-anak yang turut menyanyikan yel-yel maka harus dilihat dulu siapa yang mengajak anak-anak tersebut. "Dilihat juga bagaimana keterlibatan dia ikut berkampanye (mengajak anak-anak itu, Red). Karena itu diatur dalam UU Perlindungan Anak, jadi UU Pilkada itu tidak ada. Itu terkait dengan keterlibatan anak kecil berkampanye itu tidak boleh. Kami Bawaslu akan melakukan kajian dan apabila anak-anak itu dilibatkan dalam kampanye, maka Bawaslu akan merekomendasikan kepada KPI untuk memberikan sanksi untuk orang yang mengajak anak itu," jelas Jufri.
Pada Kamis (17/11) sore, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama melakukan kampanye blusukan di Jalan Arabika, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Ratusan warga mulai dari anak sekolah sampai yang lanjut usia langsung menyambut kedatangan pejawat itu. Yel-yel pun dinyanyikan oleh puluhan anak dari SDS Tiranus saat Ahok berjalan di dalam gang sempit dengan luas jalan sekitar 1,5 meter.
"Pak Ahok is the best Gubernur," nyanyi para siswa SD tersebut setiap Ahok melewati mereka. Pantauan Republika.co.id, gerombolan siswa SD itu mengikuti Ahok dari titik awal blusukan sampai titik akhir Ahok blusukan.
Rahel salah satu siswa yang menyanyikan yel-yel tersebut mengaku sangat mengagumi Ahok. Ia dan para temannya sengaja menyiapkan yel-yel setelah disuruh oleh gurunya untuk ikut melihat Ahok yang akan blusukan di Pondok Kopi."Ngefans banget, terus tadi pagi disuruh ibu guru ke sini katanya ada Pak Ahok, makanya abis pulang sekolah langsung ke sini, " ungkap siswi yang duduk di kelas 6 SD itu.
Cindhy, siswa lainnya sibuk dengan kertas agar bisa ditandatangani oleh Mantan Bupati Belitung Timur itu. "Aduh belum dapat tanda tangan nih, kamu enak sudah foto sama dapat tanda tangan," ujar Cindhy kepada temannya.